Pages

Kamis, 17 Maret 2016

Blood Promise (Vampire Academy #4)

BOOK review

Started on: 9 Maret 2016
Finished on: 15 Maret 2016

Judul Buku : Blood Promise (Vampire Academy #4)
Penulis : Richelle Mead
Penerbit : Penerbit Matahati
Tebal : 570
Tahun Terbit: 2011
Rating : 4/5

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Blurb

Serangan Strigoi di Akademi St. Vladimir merupakan peristiwa terburuk yang pernah menimpa sekolah itu dan meninggalkan duka bagi dunia Moroi. Begitu banyak yang tewas. Parahnya lagi, Strigoi membawa pergi beberapa korban... termasuk Dimitri Belikov.

Dimitri lebih rela mati daripada harus berubah menjadi salah satu dari mereka, dan kini Rose terpaksa meninggalkan sahabatnya, Lissa—pewaris Dragomir terakhir yang harus selalu dikawalnya—untuk pergi memburu dan membunuh Dimitri demi menepati janji yang telah diminta Dimitri darinya sejak lama.

Kehidupan Rose Hathaway tidak akan sama lagi. Dengan menempuh segala risiko yang harus dipertaruhkan, dan perjalanan ke dunia yang begitu asing baginya, bisakah Rose menepati janjinya? Sanggupkah dia menghancurkan nyawa orang yang paling dicintainya?

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
My Opinion

Buku ini memenuhi segala sesuatu yang aku bayangkan berlanjut dari buku sebelumnya. Bisa membuatku menangis. Dan tertawa. Dan kadang-kadang keduanya. Melemparkan harapanku untuk ceritanya jauh, kemudian membawanya kembali pada saat terakhir. Benar-benar buku yang luar biasa. Rose bertemu ayahnya, walaupun awalnya tidak diketahuinya. Kita benar-benar dibawa untuk melihat emosi dari ibunya. Kita melihat Adrian yang benar-benar peduli dan jatuh cinta pada Rose. Dan ada juga flashback adegan yang tidak ada di buku sebelumnya. Dimitri as a Strigoi. A very very evil version of Dimitri. A passionated one, but still evil. He is brutal, he is merciless. He is completely different from the Dimitri we know. And the relationship between him and Rose changes completely. Everything changes. Satu hal yang tidak aku suka di buku ini adalah Lisa yang menjadi "cengeng." Dalam pandangan Rose dari matanya, kita mampu melihat apa yang sedang terjadi di St. Vladimir Academy. I was excited to read this since it might had some more action, which it did, but it wasn't enough to out way Lissa. At the end of the 3rd book, I was disappointed in Lissa and it got even worse in this book. She did get better toward the end which was good. This was by far the most emotional of the series. And I can't wait to see where it goes from here. For once, I have no idea what is going to happen next and I LOVE it! And that's all I have to say about that

Tidak ada komentar:

Posting Komentar